KNPI Riau Kritik Tajam Gubernur Abdul Wahid, Nilai Kinerja Gagal dan Hanya Sibuk Pencitraan

PANTAUNEWSS.COM – Ketua DPD KNPI Provinsi Riau, Larshen Yunus, melontarkan kritik keras terhadap Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang dinilai gagal menjalankan tugas-tugas pemerintahan secara optimal sejak dilantik. Kritik tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan sikap yang digelar di salah satu kompleks perkantoran di Jalan Soekarno Hatta, Kota Pekanbaru, Jumat (13/6/2025).
Dalam pernyataannya, KNPI menilai bahwa gaya kepemimpinan Abdul Wahid sarat dengan pencitraan dan retorika kosong yang justru memperburuk kondisi psikologis masyarakat Riau. Yunus menyebut masyarakat kini mulai jenuh dengan pola komunikasi sang gubernur yang dianggap kerap menyalahkan pihak lain, termasuk Wakil Gubernur Ir. H. SF Hariyanto, MT.
“Lebih dari 100 hari kerja, Abdul Wahid sudah gagal total. Kinerja gubernur sangat minim, justru lebih banyak didominasi oleh aktivitas pencitraan yang dibungkus melalui kelompok buzzer,” tegas Yunus.
Ia juga menyoroti aktivitas Abdul Wahid yang dinilai terlalu sering melakukan perjalanan ke luar daerah, khususnya ke Jakarta, namun tanpa hasil yang nyata bagi kemajuan daerah. Kegiatan tersebut disebutnya justru menguras anggaran tanpa kontribusi signifikan terhadap pembangunan.
Kritik makin tajam ketika Yunus menanggapi pernyataan Abdul Wahid yang menyebut dirinya sedang menjalankan kepemimpinan dengan istilah “cuci piring” dari warisan pemimpin sebelumnya. Menurut Yunus, pernyataan tersebut secara tidak langsung menyinggung Wakil Gubernur SF Hariyanto, yang notabene merupakan figur dominan dalam kemenangan Pilgubri sebelumnya.
“Alih-alih menyatukan kekuatan, Abdul Wahid justru menciptakan jarak dan ketegangan dengan wakilnya sendiri. Ini sangat disayangkan karena memperlihatkan ketidakharmonisan yang bisa berdampak pada jalannya pemerintahan,” ujar Yunus.
Lebih lanjut, ia bahkan menyindir keras bahwa Abdul Wahid lebih cocok menjadi “tukang cuci piring” ketimbang menjabat sebagai Gubernur Riau, karena lebih sering mengeluh daripada menyelesaikan masalah.
Menutup pernyataan persnya, Yunus juga membandingkan kinerja Gubernur Abdul Wahid dengan Wali Kota Pekanbaru, H. Agung Nugroho, yang menurutnya lebih menunjukkan kapasitas kepemimpinan yang kuat.
“Agung lebih layak disebut pemimpin sejati. Sementara Abdul Wahid, setiap hari hanya penuh keluhan. Jabatan besar, kewenangan besar, tapi tak digunakan secara maksimal,” pungkas Yunus.
KNPI Riau bersama sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam relawan DPP GARAPAN (Gabungan Rakyat Prabowo Gibran) menyerukan kepada masyarakat untuk aktif mengawasi jalannya pemerintahan baik di tingkat kota maupun provinsi.
“Jangan biarkan pejabat hanya jadi macan ompong. Mari kita kawal bersama-sama demi Riau yang lebih baik,” tutupnya. (*)
Penulis: Edriwan