Inilah Pengakuan Pembunuh Sadis Pengusaha Muda di Riau
8 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM – Pengakuan pembunuh sadis yang korbannya pengusaha muda di Riau bernama Syamsul Bahri, sakit hati masalah ini. Aparat gabungan menangkap tiga orang tersangka pembunuh Syamsul Bahri (39), seorang pengusaha muda yang menjual tepung di Pekanbaru.
Tiga tersangka masing-masing bernama AH alias Agus (39), David (35) dan Madan (35). Salah satu diantaranya, yakni Madan, terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan di bagian kaki karena melawan saat ditangkap.
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, dua tersangka yaitu Agus dan David, ditangkap di Pekanbaru pada 29 Februari 2020. Sementara tersangka Madan ditangkap di daerah Padang Lawas, Sumatera Utara.
Irjen Agung menyatakan, kasus ini termasuk pembunuhan berencana. “Motifnya jual beli tanah. Tersangka Agus merasa sakit hati dengan korban karena sertifikat tanah tidak kunjung dibalik nama dari nama korban ke nama tersangka,” sebut Agung saat memimpin ekspos kasus pada Kamis, 5/2/2020 di Mapolda Riau.
Masih menurut pengakuan tersangka, korban selalu menghindar dan sulit dihubungi. Bahkan sertifikat tanah itu oleh korban, dialihkan atas nama orang lain.
Satu Orang Ditembak
Satu orang ditembak, 3 pelaku pembunuhan sadis pengusaha muda Syamsul Bahri di Riau yang mayatnya ditemukan di tepi jalan ditangkap polisi. Aparat kepolisian sukses meringkus 3 orang pelaku pembunuhan sadis terhadap Syamsul Bahri, pengusaha tepung yang mayatnya ditemukan di pinggir Jalan di daerah Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, beberapa waktu lalu.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, beberapa hari sebelumnya, mobil merk Isuzu Panther milik korban, lebih dahulu didapati di Desa Rantau Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar.
Mobil tersebut hangus terbakar
Namun saat itu, korban tak ditemukan di lokasi. Diduga dia dibawa oleh pelaku yang membunuhnya, kemudian mayatnya dibuang.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Awaluddin Syam saat dikonfirmasi, membenarkan tentang adanya penangkapan terhadap 3 pelaku pembunuhan. Penangkapan disebutkan Awal, dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Riau, Polresta Pekanbaru, dan Polres Kampar.
“Iya, sudah 3 orang pelaku (ditangkap),” papar Awal.
Salah satu pelaku, terpaksa ditembak dibagian kaki karena melawan saat akan ditangkap petugas.
“Iya, begitulah (ditembak),” papar Awal.
Kasat Reskrim belum bersedia merincikan inisial pelaku, termasuk bagaimana kronologi penangkapan, dan hal terkait lainnya. Karena disebutkan Awal, hal tersebut akan disampaikan dalam gelaran ekspos kasus di Mapolda Riau.
“Nanti lah, kan akan di ekspos di Polda Riau,” bebernya.
Kronologi
Rangkaian pengungkapan kasus pembunuhan ini diawali dari laporan istri korban, Elsa Mega Firman pada Kamis, 20 Februari 2020 lalu di Mapolresta Pekanbaru. Kepada petugas Elsa memaparkan jika suaminya tidak kembali dan hilang, pasca meninggalkan rumah pada pagi hari dengan menggunakan mobil merk jenis Isuzu Panther warna silver dengan nomor plat BM 1242 NL.
Kemudian pada Jumat, 21 Februari 2020, mobil milik Syamsul Bahri ditemukan dalam kondisi hangus terbakar. Tepatnya di Jalan Lintas Kampar – Rohul, Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar. Namun Syamsul Bahri tidak ditemukan di lokasi. Melainkan hanya mobilnya saja.
Pada Senin, 24 Februari 2020, Syamsul Bahri ditemukan, namun sudah dalam kondisi tak bernyawa di Jalan Raya Paitan, Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar. Jasad Syamsul Bahri sulit dikenali. Lantaran sudah membusuk dan membengkak.
Saat ditemukan mayat itu nyaris tanpa sehelai benang pun melekat, hanya mengenakan celana dalam. Hasil autopsi dan keterangan pihak keluargalah yang menguatkan identitas mayat yang ditemukan itu memang Syamsul Bahri.
Hal itu diketahui dari temuan properti atau barang yang melekat pada jasad korban yaitu celana dalam merk Rider. Jasad korban juga dikenali dari data gigi dan data media, berupa bekas luka operasi di salah satu bagian tubuhnya.
Ditubuh korban juga ditemukan sejumlah bekas luka
Seperti bekas sayatan dibagian leher dengan benda tajam, serta kekerasan tumpul. Indikasi ini mengarah kepada Syamsul Bahri, merupakan korban pembunuhan. Polisi pun bergerak cepat untuk mengungkap kasus ini. Hasilnya, 3 orang tersangka berhasil ditangkap. Saat ini mereka sedang menjalani proses penyidikan lanjutan.
FAKTA-FAKTA Pengusaha Muda di Riau Tewas hingga Istri Didatangi Orang Bertato
Fakta-fakta pengusaha muda di Riau bernama Syamsul Bahri ditemukan tewas dan mayatnya di buang di tepi jalan tanppa busana hingga istrinya didatangi orang bertato. Terungkapnya kematian pengusaha muda ini berawal dari ditemukannya sebuah mobil Isuzu Panther milik korban dalam kondisi terbakar, sementara korban tidak ada di dalam mobil.
Padahal, saat pergi dari rumah dan pamit kepada istrinya, pengusaha muda itu mengendarai mobil sendiri. Berikut fakta-faktanya:
1. Dilaporkan Hilang oleh Istri
Pengusaha itu diketahui bernama Syamsul Bahri. Mobil Isuzu Panther yang ditemukan hangus terbakar di Desa Rantau Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar ternyata adalah miliknya.
Sebelumnya tidak diketahui siapa pemilik mobil itu, karena saat ditemukan, tak ada siapa pun di lokasi tersebut. Namun belakangan, siapa empunya sudah diketahui, dia adalah Syamsul Bahri (39), warga Jalan Uka, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
Awalnya keberadaan Syamsul Bahri tak tahu di mana, pihak keluarga sudah mencoba mencari, serta menghubungi nomor ponsel Syamsul Bahri, nyatanya belum membuahkan hasil.
Pihak keluarga akhirnya melaporkan hilangnya Syamsul Bahri ke Polresta Pekanbaru. Syamsul Bahri dinyatakan hilang, sejak pergi keluar rumah pada Kamis, 24/2/2020 pagi.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Awaluddin Syam menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Kampar.
“Sudah koordinasi dengan Kampar, karena kejadiannya di Kampar. Untuk hilangnya korban, tetap kita selidiki,” paparnya, Senin, 24/2/2020.
“Kita tetap berpikir yang terburuk bahwa itu terbakar, akan dilakukan uji labfor. Kita tidak bisa mengatakan itu mobilnya terbakar, dibakar, atau bagaimana nanti kita koordinasi dengan Polres Kampar,” sambungnya.
2. Mobil Panther Ditemukan Terbakar
Sementara itu, istri Syamsul Bahri, Elsa Mega Firman (36), tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Menurut Elsa, suaminya sudah lima hari hilang dan tak diketahui keberadaannya.
Elsa dan keluarga, hanya menemukan mobil Isuzu Panther yang terakhir dikendarai suaminya, di Desa Rantau Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Jumat, 21/2/2020 pagi. Mobil dengan nomor polisi BM 1242 NL tersebut kondisinya hangus terbakar.
Lokasinya berjarak sekitar 20 sampai 30 meter dari jalan, sementara sang suami tidak ditemukan di lokasi. Menurut Elsa, dia terakhir kali berkomunikasi dengan suaminya pada Kamis, 20/2/2020.
Sepengetahuannya, suaminya meninggalkan rumah di Jalan Uka, Garuda Sakti, Kota Pekanbaru, sekitar pukul 09.00 WIB. Namun dia tidak mengetahui pasti, ke mana perginya sang suami.
3. Pengusaha Tepung
Untuk diketahui, Syamsul Bahri sehari-hari bekerja sebagai pengusaha, dia memiliki gudang distributor tepung. Gudang tersebut berada bersebelahan dengan rumahnya.
“Saya bingung, ini sudah masuk hari kelima suami saya hilang. Saat mobilnya ditemukan hangus terbakar itu, keluarga juga sudah mencari berkilo-kilo dari lokasi penemuan mobil, tapi dia tidak ditemukan,” ucap Elsa sambil sesegukan, menahan tangis, saat berbincang seperti dilansir Tribun, Senin, 24/2/2020 siang.
Elsa pun menceritakan bagaimana kronologi hilangnya Syamsul Bahri, hingga ditemukannya mobil Panther milik suaminya. Dia mengaku curiga dan seperti ada hal ganjil, terkait hilangnya orang yang dicintainya itu.
4. Elsa Sempat Berkomunikasi Lewat Telpon dengan Suami
Pada Kamis pagi, saat suaminya meninggalkan rumah, Elsa baru berkomunikasi pada sore harinya.
“Suami saya itu ternyata nelfon karyawan di gudang. Suami saya bilang nanti ada yang jemput mobil untuk angkat tepung. Tolong kasih kunci sama STNK,” tuturnya.
Lanjut Elsa, karyawan gudang bernama Ucil itu, lalu pergi ke rumah dan menyampaikan pesan itu kepada Elsa.
“Untuk memastikan, saya telfon suami saya. Benar apa tidak. 4 kali nelfon tidak diangkat, pas kelima baru diangkat. Suaranya saya dengar seperti dalam tekanan, tidak seperti biasa. Saya tanya, nanti emang ada yang jemput mobil, dia bilang iya, buat bawa tepung. Kasih kunci sama mobil ya,” urai Elsa menirukan jawaban suami.
Elsa memaparkan, dia sempat bertanya di mana posisi suaminya. Namun si suami tidak memberi jawaban pasti.
“Dia cuma jawab lagi ada urusan, kayak tertekan. Biasanya saya tanya dia jawab, entah lagi di Nangka, di Sigunggung. Walaupun tidak dikasih tahu detail sedang ngapain. Tapi minimal bilang di mananya,” tutur Elsa.
Elsa yang merasa ada sesuatu yang berbeda dengan suaminya, sempat bertanya, apakah sang suami sedang ada masalah.
“Dia bilang nanti kita cerita di rumah. Terus telfonnya dimatikan,” paparnya.
5. Istri Didatangi Orang Bertato
Tak lama berselang, datang mobil penjemput tepung di gudang, untuk diantarkan ke daerah Solok. Kemudian, seorang tak dikenal pun datang.
“Orang tak saya kenal ini, sempat bantuin muat tepung ke mobil yang jemput. Saya kirain dia ini kernetnya. Tapi pas mobil udah berangkat, dia tinggal. Saya tanyalah, abang siapa. Dia jawab dia bertugas jemput mobil, suami saya yang suruh. Saya tanya suami saya di mana. Dia bilang lagi di Sigunggung, ngobrol sama bos-bos,” ucapnya.
Diungkapkan Elsa, perasaannya tidak enak, terlebih saat melihat perawakan orang yang katanya ditugaskan menjemput mobil oleh suaminya.
“Saya lihat dia dari atas sampai bawah, perasaan saya tak enak. Kayak preman, matanya merah, kakinya bertato. Saya masuk ke dalam, tutup pintu. Saya bilang tunggu sebentar,” jelas Elsa lagi.
Elsa lalu berupaya menghubungi suaminya kembali.
“Saya bilang ke suami, saya nggak kenal sama yang jemput mobilnya. Tapi suami saya ngotot, kasih aja lah. Suaranya kayak tertekan. Saya tanya lagi sedang di mana. Dia bilang ada urusan, bentar lagi pulang. Saya bilang ke dia, tetap tidak mau kasih mobil. Telfonnya langsung dimatikan,” bebernya.
Lebih jauh kata Elsa, dia lalu pergi keluar, melihat keberadaan orang tak dikenal yang ingin menjemput mobil. Ternyata kata Elsa, orang tersebut sudah tidak ada.
6. Istri Posting Kehilangan Suami di Facebook
Singkat cerita, Elsa dan seluruh anggota keluarga mencoba untuk menghubungi suaminya. Tapi berkali-kali ditelfon, tidak diangkat.
Selanjutnya, Elsa dan keluarga membuat postingan kehilangan di Facebook. Dia mengunggah foto suami dan foto mobil yang dikendarai suami terakhir kali
Disebutkannya, selang beberapa waktu kemudian, ada warga yang menghubunginya. Memberi tahu jika mobil yang dikendarai suaminya, ditemukan terbakar.
“Saya dan keluarga datang ke lokasi, rupanya memang iya. Tapi suami saya tidak ditemukan. Kejadian itu lalu saya laporkan ke Polres Kampar,” tuturnya.
7. Telpon Suaminya Diangkat Orang Lain
Elsa memaparkan, upaya untuk menghubungi suami, tetap dilakukan. Sampai akhirnya ada yang mengangkat, tapi bukan suaminya lagi.
“Ditelfon ada yang angkat. Katanya lagi di Kasikan, Rohul. Dia bilang kalau mau jemput, di tunggu. Pas ke sana rupanya dia tidak ada dan sejak itu nomor suami saya tidak bisa dihubungi lagi,” terangnya.
Elsa merincikan bagaimana ciri-ciri suami, termasuk pakaian terakhir yang dikenakan sebelum hilang.
“Dia pakai kaos oblong tulisan Reebok, celana casual warna krim. Tas hitam selempang. Ciri-cirinya kurus, tinggi 168 cm, kulit sawo matang,” ujarnya.
Sementara terkait kehilangan suami, Elsa juga sudah melapor ke Mapolresta Pekanbaru. Dia juga menyampaikan hubungan hilangnya suami dengan temuan mobil terbakar di Kampar. Elsa berharap, suaminya bisa ditemukan dengan selamat.
“Semoga suami saya bisa ditemukan. Kepada pak polisi saya minta tolong mencari suami saya. Semoga bisa cepat terungkap,” pungkasnya.
8. Penemuan Mayat
Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh warga di semak tepi jalan. Mayat yang tidak ditemukan tanda pengenalnya ini ditemukan hanya berbalut pakaian dalam saja. Kasatreskrim Polres Kampar, AKP Fajri mengatakan tim sudah mengevakuasi jasad tersebut.
“Jasad saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkari Pekanbaru,” ungkapnya.
Ia menuturkan Satreskrim Polres Kampar masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut.
“Identitas dari mayat yang ditemukan masih dalam penyelidikan,” katanya.
Terkait sebelumnya ada penemuan mobil terbakar di Kuok ia belum bisa memastikan mayat yang ditemukan berkaitan dengan kasus tersebut.
9. Hasil Visum
Kapolsek Tapung Hulu, Iptu Try Widianto Fauzal di konfirmasi di Rumah Sakit Bhayangkara mengatakan mayat yang ditemukan merupakan mayat Syamsul Bahri yang merupakan pemilik mobil Panther yang terbakar di Kecamatan Kuok Sabtu lalu.
“Dari hasil forensik rumah sakit benar mayat merupakan pemilik mobil Panther yang terbakar di Kecamatan Kuok atas nama Syamsul Bahri,” ungkapnya.
Ia menjelaskan dari hasil forensik di tubuh korban ada lebam di bagian kepala. Diduga kematian karena kekerasan yang diterima korban di bagian kepala.
“Keterangan dari forensik, mayat tersebut meninggal kurang dari 5 hari tetapi lebih dari 1 hari,” ungkapnya.
Sumber: Tribunnews.com