Gara-gara Salah Tarik di Geogle Map, Calon Siswa Ring Satu Gagal Diterima di SMPN 2 Dumai, Edison: Mohon Kerjasamanya
2 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM – Ditengah kondisi pandemi, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 dengan sistem online berbeda dengan tahun sebelumnya. Para calon siswa didik baru mendaftarkan sendiri melalui portal masing-masing sekolah yang dituju.
Dengan sistem PPDB online dan mendaftarkan sendiri, pantauan dilapangan, banyak dikeluhkan para orangtua calon siswa didik baru. Seperti kejadian salah satu orangtua calon siswa didik baru yang mendaftar di SMPN 2 Dumai yang tinggal dan berdomisili KTP di Jalan Air Bersih Gg. Sentosa RT 18 Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur gagal menyekolahkan anaknya.
“Saya sendiri kecewa semua persyaratan dengan menggunakan Google Map yang tidak akurat. Kok bisa sebelah rumah saya anaknya masuk dengan jarak 396 meter dan sedangkan anak saya dengan 1941 meter,” ungkap salah satu orangtua yang enggan namanya dipublikasikan, Rabu, 9/7/2020.
Kebanyakkan para orangtua menggunakan jasa orang lain untuk melakukan PPDB online. Ia juga mengakui kesulitan sehingga meminta pertolongan orang lain untuk melakukan pendaftaran.
“Saya minta tolong masukkan sama orang, karena saya kurang paham sistem yang beginian.
Lanjutnya, diakui alamat KTP dan domisilinya berbeda. Namun, ia sengaja tidak mengurus surat keterangan domisili karena yakin anaknya diterima di SMPN 2 Dumai.
“Karena saya yakin dengan jalur zonasi, karena jarak rumah atau alamat KTP saya sangat berdekatan dengan sekolah. Kami khususnya warga Jalan Air Bersih termasuk ring satu untuk SMPN 2 Dumai,” tambahnya lagi.
Dengan jadwal pembukaan serta penutupan PPDB untuk tingkat SMPN selama tiga hari, diakui sangat menyulitkan bagi kalangan para orangtua khususnya yang kurang memahami teknologi.
“Ini perdanan bagi saya, entah darimana kesalahannya sampai anak saya tidak bisa diterima di SMPN 2 Dumai. Rata-rata warga yang mendaftarkan di SMPN 2 Dumai, walaupun nilainya tidak begitu baik, namun dengan jalur zonasi dipastikan diterima,” sebutnya.
Ketika dikonfirmasi Kepala SMPN 2 Dumai Saidatun Syabibah diruanganya, namun tidak dapat ditemui, Rabu, 9/7/2020. Salah satu panitia PPDB SMPN 2 Dumai Ridho mengatakan bahwa pelaksanaan PPDB sudah ditutup dan pihak sekolah hanya menerima data. Saat pendaftaran, ada kesalahan penarikan via geogle map jarak domisili antara calon siswa dengan sekolah terlalu jauh, sehingga sistem membaca.
“Sudah tutup pelaksanaan PPDB nya barusan, kenapa tidak dari kemarin dilaporkan. Sebaiknya, lapor saja di Disdikbud Dumai,” katanya.
Kepala Disdikbud Kota Dumai saat dikonfirmasi belum bisa dihubungi dan begitu juga Kepala Bidang SMP Sarwono.
Anggota Komisi I DPRD Dumai Edison saat dihubungi terkait sistem PPDB online yang diduga amburadul merasa miris dan mengatakan akan membahasnya bersama lagi dengan Disdikbud Dumai, Kamis, 9/7/2020.
“Ada apa ini, barusan kemarin kita rapat bersama. Insha Allah ini akan kami tinjau bersama dan awasi sistem yang apabila kedapatan merugikan para calon siswa didik baru. Saya minta kerjasamanya rekan-rekan media untuk saling mengawasi apabila ada kedapatan calon siswa yang dirugikan,” pungkas Anggota DPRD Dumai Dapil Dumai Timur-Medang Kampai dengan tegas.
Penulis: Aan Heru Saputra
Editor: Edriwan