Waduh, Ada Belatung di Sardens Bantuan Pemkab Kepulauan Meranti
2 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM– Penerima bantuan sosial berupa paket Sembako di Kepulauan Meranti dibuat heboh dengan penemuan sardens berbelatung.
Sardens kaleng berbelatung tersebut ditemukan dari jenis Mackerel bermerek Poh Sung yang dikemas oleh PT SKS di Kota Batam, Kepulauan Riau dengan nomor izin edar ML 543929001006 yang dibagikan bersama sejumlah bantuan sembako yang dibagikan oleh Pemkab Kepulauan Meranti.
Penemuan sardens berbelatung itu diunggah oleh salah seorang warga lewat sebuah video berdurasi 13 detik yang kemudian viral.
Setelah ditelusuri ternyata video tersebut berasal dari beberapa paketan Bansos Pemda Meranti yang tersebar di Desa Lukun, Kecamatan Tebingtinggi Timur.
Dalam video tersebut tampak pengunggah mengeluarkan isi dari sardens bantuan tersebut dan meletakkannya dalam wadah piring.
Dalam unggahan tersebut juga terlihat belatung berjalan di sekitar sardens bahkan juga di wadah piring tembus pandang.
Kepala Desa Lukun, Lukman yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya penemuan ulat belatung di dalam ikan kalengan yang merupakan bantuan dari Pemkab Kepulauan Meranti.
“Iya betul, ada dua KK yang melaporkan sardennya ada cacing, yang lain belum ada dan malah bagus. Mungkin kalengnya bocor, namun kita sudah suruh masyarakat semua mengeceknya. Dari 34 KK yang dibagikan cuma 2 KK saja yang bercacing, kemungkinan bocor halus,” kata Lukman, Kamis, 28/5/2020 sebagaimana dilansir dari dumaiposnews.
Dibalik itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3KB) Kepulauan Meranti Agusyanto Bakar sebagai leading sektor dan koordinator pembagian Sembako saat dikonfirmasi mengenai hal ini mengatakan hal yang sama dan mengakui jika ada beberapa kaleng yang bocor sehingga menyebabkan adanya Belatung.
“Itu mungkin ada beberapa kaleng yang bocor, jadi makanya ada Belatung,” kata Agusyanto.
Ketika ditanyakan terkait tidak adanya izin edar terhadap barang tersebut, Agusyanto mengakui jika pihaknya lalai.
“Ini terjadi kealpaan, tapi nanti akan kita tarik semua barangnya,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Ketua Koperasi Cahaya Indo Nusa selaku distributor, Joko mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui bahwa ikan kalengan tersebut tidak perbolehkan beredar dan dia juga mengatakan akan bertanggung jawab dan berkomunikasi dengan dinas untuk menarik sampel ikan tersebut.
Dia menjelaskan, pada awalnya pihak koperasi mendistribusikan 6000 paket dengan ikan kaleng bermerek J&Y namun karena ada permintaan tambahan 400 paket, pihaknya kewalahan untuk sardin merek tersebut karena stoknya terbatas, sehingga pihaknya membeli ikan kalengan dari gudang dengan merk PS untuk memenuhi permintaan tersebut.
“Kami tidak tahu jika merek ikan kalengan tersebut dilarang beredar dan kami akan menarik sampelnya. Selain itu merek tersebut tidak tersedia dalam jumlah banyak, dan untuk keseluruhannya apakah ditarik, itu dinas teknisnya,” jawabnya.
Bantuan berbentuk natura (sembako) seharga Rp 600 ribu yang disiapkan untuk menghadapi tekanan ekonomi masyarakat akibat wabah Covid-19 itu terdiri dari dari 28 kg beras, 1 papan telur, 3 kg gula dan 2 liter minyak goreng, 1 kotak mie instan dan 1 kaleng ikan sarden.
Sumber: Riausky.com