Ini Makna Gowes Bagi Ustadz Abdul Somad
2 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM – Pagi baru saja hadir. Sekumpulan pria sedang bersiap-siap di depan toko buku Amanah Jalan Parit Indah Pekanbaru yang belum buka. Pergi gowes, itu rencana mereka.
Sinar mentari nan bersahabat pada medio Juli 2020 itu menambah semangat dan hangat suasana. Termasuk bagi pria berjaket hitam yang membalut kaos lengan panjang berwarna merah. Ustadz Abdul Somad, orang mengenalnya. UAS, orang biasa menyingkat dan memanggil namanya.
Di-start dari toko buku Amanah tadi, UAS dan para sahabatnya mulai mengayuh sepeda. Mereka menuju Jalan Sudirman dengan penuh gembira.
“Bersepeda bersama bisa memupuk rasa kebersamaan,” begitu kata UAS kepada sahabatnya.
Sepeda terus digowes seru. Dari Jalan Sudirman ke Jembatan Siak IV yang mereka tuju. Trek menurun dan mendaki tipis-tipis mesti dinikmati UAS beserta sahabat pagi itu.
“Jangan terlalu senang saat menurun, karena ada saatnya sulit saat mendaki,” kata UAS kala itu.
Begitu pula sebaliknya. “Saat lelah mendaki, terus semangat karena ada harapan indah saat menurun,” tambahnya.
Sesampainya di jembatan, rombongan UAS dan sahabat beristirahat sejenak. Momen pun diambil dengan berkodak. Latar foto suasana jembatan dan Sungai Siak. Sebuah sungai terdalam se-Indonesia yang meninggalkan kenangan bagi masyarakat banyak.
“Sama seperti sungai ini, bersepeda akan melahirkan kembali rasa indah masa kecil,” ujar UAS yang menjalani hidupnya dalam dakwah yang tunak.
Setelah merasa cukup, gowes pun dilanjutkan menuju Jalan Hang Tuah. Waktu sarapan pun tiba. Rombongan pun singgah di sebuah kedai seputaran Jalan S Parman Gobah. Yong Bengkalis, nama kedainya.
Letih dan lapar mulai terasa. Sambil melepas penat, hidangan sarapan pun disantap dengan Bismillah. Terbit lagi sebuah hikmah bersepeda bagi UAS dan sahabatnya.
“Dengan bersepeda, kita dapat merasakan lelah dan letihnya saudara yang tidak seberuntung kita,” katanya.
Sarapan sudah. UAS dan sahabat melanjutkan gowes ceria menuju Jalan Gajah Mada, tengah kota. Tak pakai berhenti lagi, sepeda terus dikayuh menuju Jalan Sudirman hendak kembali ke toko buku Amanah.
Tepat pukul 09.00 WIB pagi itu, titik finish dipuncaki. Tak terasa gowes yang dimulai pukul 06.20 wib pagi tadi. “Insya Allah, dengan bersepeda, fisik sehat dan semangat untuk menjalani hidup bernilai ibadah,” cakap UAS saat gowes diakhiri.
Sumber: Cakaplah.com