Postingan Walikota Dumai Terkait ‘Sindikat BBM Ilegal’, Menuai Kritikan di Media Sosial
3 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM – Pengerebekan yang dilakukan Direktorat Reskrimsus Polda Riau sindikat penyulingan minyak mentah illegal menjadi bahan bakar minyak jenis solar dan bensin, berhasil amankan 4 (empat) pelaku, Kamis, 2/7/2020 lalu.
Beroperasi hampir selama dua tahun di Kota Dumai, tepatnya di Jalan Mataram Kelurahan Bukit Kayu Kapur Kecamatan Bukit Kapur, hampir tak tersentuh oleh aparat hukum.
Saat pelaksanaan konferensi pers yang digelar di TKP pada Minggu, 19/7/2020, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, S.H, S.I.K, M.Si yang hadir bersama Wakapolda Riau, Walikota Dumai, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, MGR Security Operations Chevron, Manajer HSS Pertamina, Kabid Humas, Wadir Krimsus serta Kapolres Dumai, mengatakan pengungkapan sindikat penyulingan minyak mentah ilegal ini merupakan hasil penyelidikan panjang yang dilakukan oleh pihak Polda Riau.
Dalam potongan postingan akun media sosial facebook Walikota Dumai Zulkifli AS, 19/7/2020, menuliskan,“Sebagai Walikota, saya berharap hal serupa tidak terjadi lagi. Untuk itu, saya minta seluruh lapisan masyarakat ikut berpartisipasi aktif dan melaporkan kegiatan-kegiatan di lingkungan sekitar yang tidak jelas dan mencurigakan kepada pihak keamanan (kepolisian). Bisa juga lapor ke Pak RT, Pak Lurah, Pak Camat, Bhabinkamtibmas ataupun Babinsa,” tulisnya.
Penyataan orang nomor satu di Kota Dumai menuai komentar netizen.
@Ghimban Halim: “Bio ajolah pak, minyak buatan orng tu lebih murah dari minyak negara, negara mencekik rakyat ajo kejonyo”.
@Bujangga: “Alhamdulillah … jangan dikasih ruang bagi orang2 seperti ini pak Wali. Mantap”.
@Azmir Suhaimi: “Kenapa polda yg tahu lebih dahulu? Sedangkan kejadiannya di daerah kekuasaan pak wali”.
@Ramzi: “Darimana asal sumber minyaknya ? Kenapa bisa terjadi ? Dari dulu saya pernah pertanyakan hal tersebut … Lalu apakah kecangihan blind spot dengan gps kalah dengan indikasi ada permainan dari pihak tertentu ? Semoga terungkap dan pelaku awalnya juga dapat ditangkap karena sudah merugikan NKRI”.
@Randi Edward: “Maaf sebelumnya..Sebenarnya pemerintah daerah dan TNI – POLRI setempat, telah mengetahui permasalahan tersebut.Tapi bagaimanalah, mereka telah merasakan uangnya. Salah satu kecil, BKO atau yang mengepam disemua mafia – mafia tersebut adalah anggota TNI yang masih aktif”.
@Andi Hermawan: “Izin pak wali ,jl Perwira dekat kantor DPRD dan walikota ada bbrp gudang mafia minyak, terus sepanjang jl Soekarno Hatta byk gudang mafia, knp ga di sikat sekalian …”.
Komentar @Andi Hermawan mendapat tanggapan netizen lain.
@Wak Alex: “Ibarat kata pepatah, semut di ujung jalan nampak, tapi gajah di depan mata tak nampak”.
@Nanang Suhardi: “setoran lancar”.
@Romi Hanafi Ibn Ali Hanfiah: “Gak dibaca pakwali atau gak dijawab pakwali ni e”.
Pantauan dilapangan, Rabu, 22/7/2020, disepanjang Jalan Lintas Soekarno-Hatta, beberapa gudang yang diduga penampungan BBM ilegal langsung tutup total. Hal ini bukan rahasia umum lagi, beberapa gudang yang berada di dua kecamatan yakni Dumai Timur dan Bukit Kapur, hampir disinggahi mobil angkutan baik BBM maupun CPO.
“Saat pengerebekan di Jalan Mataram, Bukit Kayu Kapur, mereka (Mafia,red) langsung berhenti beroperasi,” ungkap salah satu masyarakat yang enggan namanya dipublikasikan, Rabu, 22/7/2020.
Ungkapan Walikota Dumai di akun media sosialnya, saat kedatangan orang nomor satu di Kepolisian Daerah Riau ini, apakah sebuah ungkapan menutup rasa malunya. Usaha dugaan penampungan BBM Ilegal yang berada disepanjang jalan ini, kerap dilintasi Walikota Dumai. Bahkan lucunya, ada beberapa usaha tersebut tidak jauh dari kantor Walikota Dumai.
Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Dumai, Ahadin SP,ST mengungkapkan apresiasi kepada Polda Riau yang berhasil memberantas sindikat atau mafia penyulinggan BBM ilegal. Selanjutnya, ini juga menjadi pukulan bagi Kepolisiaan Resort Dumai dengan penangkapan mafia BBM ilegal diwilayah hukumnya.
“ Saya ucapkan apresiasi kepada Polda Riau. Penangkapan empat orang sindikat mafia penyulinggan BBM yang telah merugikan negara ini dapat diusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” kata Ketua GNPK Dumai.
Ditambahkannya, dugaan penampungan BBM dan CPO ilegal yang beroperasi bebas di Kota Dumai, juga dapat diusut tuntas. Usaha ilegal penyulingan BBM di Jalan Mataram, Bukit Kayu Kapur ini, diduga juga menjadi pemasok BBM di tempat-tempat penampungan BBM ilegal atau kerap disebut “Kencing BBM’.
Terkait postingan Facebook Walikota Dumai Zul AS, Ahadin menuturkan sebuah kegalauan seorang pemimpin daerah yang tidak mampu menegakkan supermasi hukum dinegerinya. Usaha BBM yang berbaur ilegal di Kota Dumai, sebenarnya bukan menjadi rahasia umum di kota industri dan pelabuhan ini.
“Jangan masyarakat yang diminta untuk melaporkan. Berani tidak, Walikota Dumai sendiri yang melaporkan atau mengambil tindakan pasca pengrebekan di Jalan Mataram,” pungkasnya.
Penulis: Mufaidnuddin