Pemprov Riau Siapkan Anggaran Rp473 Miliar untuk Penanganan COVID-19
2 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM – Sedikitnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah melakukan pergeseran anggaran sebesar Rp473 miliar untuk penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Riau, Indra SE mengatakan, pergeseran anggaran ini merujuk pada amanat perubahan anggaran dan diprioritaskan untuk tiga bidang, yakni kesehatan, ekonomi, dan jaring pengaman sosial.
Lebih lanjut Indra menjelaskan, anggaran Rp473 miliar itu dilakukan pergeseran dua tahap. Tahap pertama sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Riau Nomor 8 Tahun 2020 pada Maret 2020 lalu sebesar Rp74,9 miliar, yang diposkan pada Belanja Langsung (BL).
“Pergeseran anggaran tahap pertama sebesar Rp74,9 miliar yang dialokasikan di empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melakukan penanganan COVID-19,” kata Indra, Minggu, 19/7/2020.
Keempat OPD tersebut yakni Dinas Kesehatan Provinsi Riau dengan jumlah anggaran yang digelontorkan sebanyak Rp46 miliar lebih, RSUD Arifin Achmad Rp3,5 miliar lebih, RSUD Petala Bumi sebesar Rp1,2 miliar lebih dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Riau sebesar Rp2,3 miliar lebih.
Setelah pergeseran anggaran pada tahap pertama, sebut Indra, kemudian Pemprov Riau melakukan pergeseran anggaran pada tahap kedua berdasarkan Pergub Nomor 20 Tahun 2020, pada April lalu, dimana realokasi dan refocussing dialihkan dari BL ke Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp399 miliar lebih atau Rp400 miliar.
“Sehingga total anggaran yang dilakukan pergeseran melalui dua tahapan ini sebesar Rp473 miliar lebih. Seluruh dana itu bersumber dari APBD Riau 2020. Kita harap anggaran yang sudah disiapkan ini dapat menangani pandemi COVID-19, harapnya.
Karena itu, Indra berharap dengan adanya pergeseran anggaran tersebut kondisi keuangan Pemprov Riau dapat terus terjaga.
“Ke depan kita berharap kondisi keuangan kita terjaga. Karena kondisi seperti ini membuat sektor keuangan daerah cukup terganggu. Tapi kita akan terus berupaya semaksimal mungkin agar cashflow dapat terjaga dan pembayaran kewajiban dapat dilakukan secara maksimal,” tutupnya.
Sumber: Cakaplah.com