Wali Murid ‘Geruduk’ Disdikbud Dumai, Sarwono: Saya Tidak Bisa Bantu
2 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM – Sejumlah para orangtua calon siswa didik baru mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai untuk mempertanyakan serta melaporkan dugaan kejanggalan sistem online PPDB, Kamis siang, 9/7/2020.
Para orangtua calon siswa didik baru yang sudah menunggu lama diruangan Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dumai, hampir mendapat pelayanan kurang baik salah satu staf. Kedatangan para orangtua yang mempertanyakan terkait sistem online PPDB, sebutnya merasa dirugikan karena jarak antara domisilinya dengan SMPN 2 Dumai tidak sesuai dengan faktanya.
“Pendaftaran sudah tutup dan silahkan cari sekolah yang baru,” jawab staf di Disdikbud Dumai yang tidak diketahui namanya.
Salah satu orangtua yang datang di Disdikbud Dumai Agnes, tidak puas dengan jawaban yang diberikan salah satu staf dan padahal kedatangannya untuk minta kejelasan. Agnes merasa dirugikan dan kedatangan merasa tidak dianggap oleh instansi yang paling bertanggungjawab dengan amburadulnya PPDB 2020 ini.
“Anak tetangga saya tertera jaraknya 396 meter dan diterima di SMPN 2 Dumai, padahal kami tinggal besebelahan gang. Di Geogle Map, jarak domisili saya tertera 1941 meter,” ungkapnya.
Kepala Bidang SMP Disdikbud Dumai Sarwono yang berhasil dijumpai oleh para orangtua, walaupun kelihatanya awalnya ia sempat mengelak. Sarwono yang ditunggu karena sedang rapat dengan Kepala Disdikbud Dumai, diketahui bahwa ia yang ditunggu-tunggu dan sempat menyebutkan bahwa ia bukan kepala dinas.
Salah satu orangtua sempat mengabadikan percakapannya rekaman video dengan Kabid SMP Disdikbud Dumai.
“Saya tidak bisa bantu persoalan ini karena entri (masukkan) data bukan dari pihak dinas atau sekolah,” sebut Sarwono.
Salah satu orangtua juga mengeluhkan dengan jarak geogle map yang dekat 33 meter, malahan tidak diterima di SMPN 4 Dumai.
“Saya alamatnya di Jalan Pemuda Darat, sebenarnya saya juga tidak yakin jarak antara rumah dengan SMPN 4 Dumai sebesar itu,” sebutnya.
Sarwono yang seakan-akan mengelak dan terkesan buang badan setiap pertanyaan dari para orangtua dan terus menyebutkan tidak ada solusi dan tidak bisa berbuat apa-apa. Kedatangan para orangtua untuk meminta keterangan dan solusi kepada Disdikbud Dumai, ternyata sia-sia belaka.
“Saya tidak menyalahkan orangtua dan juga menyalahkan sistem. Saya juga tidak tahu apa yang menjadi penyebab persoalan ini,” tambahnya lagi.
Melihat gelagat dan kedatangan para orangtua ke Disdikbud Dumai, Sarwono berusaha menepis setiap pertanyaan.
“Intinya saya tidak bisa bantu,” tukasnya sambil menuju musholla di Disdikbud Dumai.
Penulis: Aan Heru Saputra
Editor: Edriwan