Wahyudi El Panggabean: Wartawan Sejati
3 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM – Wartawan atau Jurnalis adalah seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik atau orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/dimuat di media massa secara teratur.
Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya.
Mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu hanya untuk melayani masyarakat.
Beberapa tips Wartawan Sejati
1. Jadilah Religius
Percaya sepenuhnya kepada Tuhan yang mengatur segala sesuatunya. Cintai profesi Ini, kebahagianmu akan tumbuh. Cintai sepenuh hati dan sikap mendua akan melahirkan keragu-raguan. Anda bisa gagal.
Kenali profesi secara mendalam, pelajari filosofinya, #Konfirmasi is Power of Journalist.
Meminta konfirmasi memiliki makna pembenaran informasi, inilah salah satu kekuatan wartawan.
Kewajiban permintaan konfirmasi bagi pihak yang bakal terberitakan, diamanahi oleh azas perimbangan dalam Pasal 1 KEJI.
2. Membuang Rasa Takut
Kata keberanian berasal dari kata ‘coeur’, (Bahasa Perancis) yang berarti hati. Kekuatan sejati bukan berasal dari kekuatan, tetapi dari cinta.
Kerjakan yang Anda takutkan, keberanian muncul. Ketakutan hanyalah tentang informasi yang tidak lengkap.
“Ketika Anda berada pada titik tertinggi bahaya, ketakutan Anda berada pada titik terendah”.
Scott Peck dalam bukunya, The Road Less Traveled dua kelemahan dasar manusia: ketakutan dan kemalasan. Kedua sifat inilah yang melahirkan jalan pintas dan jalan mudah.
Erich Fromm dalam bukunya: To Have or To Be, menyebut satu-satunya modus pertumbuhan psiko-pritual adalah alasan to be. Ketakutan dan kemalasan memberi rasa nikmat yang nyaman, instant gratification. Dan akhirnya ini menjadi racun mematikan karakter.
Dalam bentuk ekstrim kecanduan nikmat inilah yg disebut hedonism yang berproses bagai morfin dalam sikap. Untuk itu, ketakutan dan kemalasan harus dibunuh. Lantas, muncul keberanian dan rajin perpaduan keduanya melahirkan rasa kasih.
3.Banyak Bergaul
Joe Girard dalam bukunya Hukum Girard 250 menyebut seorang manusia mesti mampu melayani dan berteman dengan 250 orang.
Angka itu didasarinya pada data Dinas Pemakaman, setiap seorang meninggal dilayat 250 orang.
Kekuatan manusia ada pada jaringan. Pada jumlah pergaulan. Dengan banyak bergaul, sumber informasi makin banyak. Rezeki juga bertumbuh.
4. Berlatih Tekun, Kunci Sukses
Innaccesable Island, dipenuhi spesies burung kecil, aneh, dan tidak bisa terbang. Burung Mandar tidak pernah bersaing tidak pernah berlatih terbang.
Martin Stervander, Ph.D adalah ahli biologi evolusi dari Universitas Oregon, peneliti species itu menyebut nenek moyang burung ini singgah di pulau itu, sekitar 1,5 juta tahun silam.
Karena tidak pernah menggunakan sayapnya, akhirnya burung ini tidak lagi bisa terbang. Mereka tidak terbiasa berkompetisi. Tidak biasa dikejar pemangsa.
Jangan sampai kita mengikuti illustrasi spesies burung ini, karena kita jarang berlatih.
Apa yang ingin kau kerjakan sesuai keinginanmu, kerjakan saja, keberanian butuh kejeniusan jika sudah dimulai mesin pikuranmu akan memanas…(Gothe).
Berlatih, secara serius dan konsisten, menjadikan manusia, setara dengan malaikat,” kata Sastrawan Amerika, Mark Twain.
Motto ini, relevan untuk semua bidang pekerjaan yang membutuhkan skill. Termasuk wartawan, tentunya.
Seorang wartawan, diharuskan memahami dan memiliki skill menganalisa peristiwa, memilah informasi, menulis berita, berkomunikasi yang baik, melakukan wawancara dan sebagainya.
Semua ilmu ini, membutuhkan latihan serius, kontinu dan terjadwal. Hanya dengan cara itu, diharapkan seseorang memiliki skill jurnalisme.***
Ditulis oleh: Wahyudi El Panggabean