Saat Semua Libur, Siswa SD dan SMP di Inhu Masih Masuk Sekolah
3 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM – Meski sudah ada imbauan Presiden dan Gubernur Riau agar seluruh aktivitas belajar mengajar di sekolah diliburkan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) namun Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) belum juga meliburkan para siswa.
Hal ini terpandau di beberapa sekolah di kota Rengat dan Pematang Reba. Anak-anak tingkat SD dan SMP tetap belajar di tengah ancaman virus corona.
Hal ini juga dibenarkan salah seorang warga Rengat kepada wartawan. “Iya, anak saya kelas 3 SD masih masuk sekolah, kita tak tahu kenapa belum juga diliburkan padahal sekolah-sekolah di daerah lain sudah libur. Kalau kuliah saja libur kenapa anak SD masih sekolah,” kata Rani, Rabu, 18/3/2020.
Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hulu sendiri beralasan kalau belum diliburkannya sekolah karena belum ada instruksi dari bupati.
“Memang saat ini Bupati belum ada mengintruksikan untuk meliburkan anak sekolah, kalau SMA sudah. SD dan SMP itu kebijakannya kewenangan Bupati atau daerah, meskipun surat edaran dari Gubernur sudah beredar di WhatsApp Group (WAG), kalau secara resmi mungkin ada sama Kepala Dinas,” jelas Sekertaris Dinas Pendidikan Inhu Kamarazaman, Selasa, 17/3/2020.
Sementara, Wakil Bupati Inhu H Khairizal saat dikonfirmasi, mengatakan, dengan tegas meminta kepada Dinas terkait agar mematuhi Surat Edaran Presiden RI Jokowi Widodo, dan Gubernur Syamsuar.
“Kita harus ikuti petunjuk Presiden dan Gubernur. Dinas terkait laksanakan surat edaran tersebut, Jadi saya minta kepada Dinas terkait liburkan anak sekolah, karena ini tentang kewaspadaan dan pencegahaan penularan Corona,” ucap tegas Wakil Bupati Inhu H Khairizal.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan keputusan Presiden nomor 7 tahun 2020 tentang penanganan virus corona (Covid-19).
Namun sayangnya masih ada Kabupaten/Kota di Riau yang belum menjalankan keputusan Presiden tersebut. Bahkan ada kabupaten yang belum meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Untuk itu, Gubernur Riau Syamsuar dengan tegas meminta kepada seluruh kepala daerah untuk menjalankan apa yang menjadi keputusan Presiden, dengen membentuk gugus tugas penanganan Covid-19 di seluruh daerah yang ada di Indonesia, termasuk di Pemprov Riau dan Kabupaten Kota.
“Untuk seluruh kepala daerah, perhatikan Keppres terbaru yang telah dikeluarkan Presiden. Berkenaan dengan gugus tugas percepatan penanganan covid-19, dalam Keppres pasal 11 itu diperintahkan Gubernur dan Bupati Walikota membentuk gugus tugas percepatan penanganan covid 19,” tegas Gubri, saat video conferance dengan Bupati dan Walikota, Rabu, 17/3/2020.
“Jangan hanya kepala dinas kesehatannya saja yang menjalankan tugasnya di daerah. Tapi juga Bupati dan Walikotanya menjadi ketuanya, wakilnya wakil Bupati atau walikota. Dan selanjutnya ke bawah, dan Dandim, pilres, dan dinas kesehatan serta dinas terkait,” tegas Gubri lagi.
Pada kesempatan tersebut, Gubri juga meminta kepada kepala daerah untuk mematuhi apa yang menjadi keputusan Presiden. Gugus tugas dibuat karena telah terjadi keadaan tertentu dengan adanya penularan COVID-19 di Indonesia yang perlu diantisipasi dampaknya. Dalam rangka percepatan penanganan COVID-19, diperlukan langkah-langkah cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergis antara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
“Jadi sebagai wakil pemerintah pusat saya harus menyampaikan, dan wajib melaksanakan. Kalau kita sayang dengan anak-anak kita, dengan masyarakat kita maka jalankan apa yang menjadi perintah presiden. Jangan sampai covid 19 ini menyebar sampai kepada keluarga kita dan anak-anak kita,” ungkap Gubri.
“Di Riau saat ini memang belum ada yang positif, tapi perlu menghambat menyebarnya Covid 19, karena provinsi tetangga kita Kepri, sudah ada yang positif satu orang, dan ini dekat denagn kita. Maka kurangi berkumpul dengan orang banyak, perilaku hidup sehat dengan mencucui tangan. Kita tidak tahu ni diantara kita mana tahu ada yang kena, wallahualam,” kata Gubri.
Untuk di wilayah Riau sendiri, saat ini sudah ada sebanyak 17 pasien yang suspect covid 19. 9 orang sudah dinyatakan positif dan sudah diperbolehkan pulang, sedangkan 8 pasien lainnya masih dalam perawatan dan isolasi sampai keluarnya hasil swap dari Labkes Kemenkes.
“Di Riau belum ada yang positif, dan pasien yang suspect sudah ada hasilnya negatif 9 orang, dan 8 orang lagi menunggu hasil. 4 orang ada di RSUD Arifin Achmad, 1 orang di Dumai dan Bengkalis,” kata Gubri.
Sumber: Cakaplah.com