Diduga Kepsek SDN di Bireuen, Terpaksa Berhutang Demi Sukseskan UAS
2 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM – Menjelang pelaksanaan UAS tahun 2020, Kepala sekolah dasar se-Kabupaten Bireuen, diduga harus berhutang kepada pihak manapun untuk memenuhi segala kebutuhan persiapan UAS, dikarena awal maret 2020 Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) belum juga cair, akan tetapi kegiatan seperti tryout, simulasi, les tambahan harus dibuat oleh pihak sekolah dasar,semua itu butuh biaya.
Untuk Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen, sebanyak 11 sekolah dari 180 siswa yang akan mengikuti UAS, seperti dikatakan Ketua K3s Kecamatan Kuta Blang Bireuen, Syarifah Nazariah S.Pd kepada Pantaunews.com, Jum’at, 13/3/2020.
Selaku ketua K3s di Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen, Syarifah Nazariah S.Pd mengatakan, semua kepala sekolah dasar di kawasan tersebut, telah siap mengikuti UAS, dengan harapan peringkat nilai kelulusan bisa melebihi dari tahun 2019 lalu.
Begitu juga, dengan pencairan bantuan biaya opersional sekolah tidak seterusnya setiap tahun mengalami keterlambatan, agar pengunaanya sesuai juknis, dugaan serupa juga dialami oleh sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat di Kabupaten Bireuen.
Kepada seluruh wali murid diminta oleh pihak sekolah, agar selalu menemani anaknya untuk belajar. Sementara Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen, Alfian beberapa waktu mengatakan, sebenarnya dana bos itu tidak berpengaruh besar kepada persoalan ujian UAS yang akan dihadapi oleh pihak sekolah, karna menurutnya pengunaan bantuan Bos sudah diatur oleh ketentuan juknis, jadi tidak ada alasan bagi kepala sekolah tidak melakukan berbagai persiapan UAS.
“Kepala sekolah harus mampu juga membuat program yang bagus untuk siswa ,salah satunya ‘Gerakan Berwuduk’ yang baru -baru ini digelar disetiap sekolah dasar secara serentak oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen,” pungkas Alfian.
Penulis: Hendra