Tak Kunjung Dioperasikan, Pasar Sorek Jadi Tempat Mesum, Bupati Minta Bawahannya Cari Solusi
2 min readWarning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /www/wwwroot/pantaunewss.com/wp-content/themes/newsphere/inc/hooks/hook-single-header.php on line 67
PANTAUNEWS.COM – Bupati Pelalawan Riau, HM Harris, memerintahkan Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM menuntaskan persolan Pasar Sorek.
pasar itu belum juga dioperasikan hingga Bulan Maret ini.Bupati Harris meminta Diskoperindag mencari solusi pengoperasian Pasar Sorek bersama perusahaan yang memenangkan kontrak pengelolaannya.
Sehingga aset pemda tersebut dipergunakan sebagai wadah mata pencaharian masyarakat sekitar, khususnya para pedagang. Hal itu diperkirakan akan memicu pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Pangkalan Kuras dan sekitarnya.
“Saya meminta kepala dinas segera menyelesaikannya. Pasar Sorek ini juga merupakan sarana pelayanan kepada masyarakat disana,” terang Bupati Harris, Selasa, 10/3/2020.
Namun, kata Harris, Diskoperindag juga harus mempertimbangkan aspek-aspek lain bersama pihak ketiga sebagai pengelolanya.
Di antaranya aspek hukum, jika pemda langsung mengambil alih akan timbul resikonya. Lebih baik diberikan surat peringatan pertama hingga ketiga terlebih dahulu, sebagai dasar untuk mengambil langkah tegas selanjutnya.
“Dikaji dulu bagaimana upaya yang akan diambil nanti. Supaya jangan ada hal-hal yang dilanggar,” tambah Harris.
Seperti diketahui, Pasar Sorek dibangun sejak 2016 lalu melalui proyek multiyears dengan menelan angaran hingga Rp 25 Miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pelalawan.
Banguna dua lantai itu didirikan diatas pasar tradisional yang dulu terbakar dan mengakibatkan para pedagang pindah lokasi.
Namun sejak selesai dibangun, sampai saat ini tak kunjung dioperasikan. Perusahaan yang memenangkan tender pengelolaan belum bisa mengaktifkan pasar dan memasukan para pedagang kedalam.
“Kondisi pasar saat ini sangat memprihatinkan. Banyak kaca yang pecah dan tak terurus,” beber warga Sorek, Jefriyandi (42), kepada tribunpekanbaru.
Selain itu, lanjut pedagang ini, areal pasar yang kosong menjadi tempat pacaran dan mengumpul bagi muda-mudi.
Bahkan dicurigai sebagai tempat berbuat mesum para Anak Baru Gede (ABG). Untuk itu warga meminta pemda segera mengoperasikan pasar tersebut.
Sumber: Tribunnews.com